Posts

Showing posts from February, 2008

HAK perokok????

Image
M iris hati saya membaca berbagai postings di milis FPK tentang "hak perokok". Memang, orang boleh bebas berpendapat dan saya tidak mempunyai hak untuk menghakimi. Sebagai orang yang pernah mempunyai pengalaman langsung yang tidak menyenangkan mengenai dampak merokok, saya menjadi sangat kritis terhadap rokok dan perokok. Iklan promosi rokok selalu mengusung gaya hidup sebagai alasan untuk merokok karena mereka tahu konsumen muda dapat terpikat dengan proposisi ini. Konsumen muda merupakan pangsa pasar yang paling menggiurkan: jumlahnya besar, emosinya labil sehingga mudah dipengaruhi, dan umur harapan hidupnya (kalau ia tidak meninggal awal) cukup panjang untuk terus merokok serta menghasilkan uang bagi pabrik rokok. Rokok adalah industri yang mengerikan. Seorang CEO perusahaan rokok internasional, ketika ditanya wartawan mengapa ia tidak merokok mengatakan: Tugas saya hanya menjual rokok! Minggu lalu saya berkunjung ke Makassar. Betapa takjubnya saya melihat kepulan asap ro

Tragedi kehidupan

Image
Sore ini saya seperti dibukakan mata, diketukkan hati, sekaligus diasahkan budi. Betapa seringnya saya berkeluh-kesah, merasa selalu kekurangan dan tidak puas. Namun, seorang pemuda yang saya jumpai hari ini seperti membawa pesan agar saya mensyukuri apa yang sudah saya alami dan peroleh. Di suatu warung kopi cerita mengalir lancar dari mulutnya. Ia adalah anak tunggal yang selama lebih dari 30 tahun dapat menikmati makan dan tidur yang cukup. Di kamar tidurnya terpampang berbagai poster film koleksinya plus laser disc dan VCD yang tak terhitung. Layaknya rumah tangga kelas menengah, pembantu pun siap melayani seluruh kebutuhan keluarganya. Kawannya tersebar di mana-mana, dari berbagai kelompok dan jenis. Kenyamanan hidup ini rupanya tak bertahan lama. Ayahnya yang memasuki usia pensiun tergiur oleh iming-iming temannya untuk berbisnis. Ia lupa bahwa tidak semua orang mempunyai bakat bisnis. Sejak itu kehidupan keluarganya mulai berantakan. Ia terpaksa melepaskan pekerjaannya karena b

The Rat or Mouse

Image
OR People born in the Year of the Rat are noted for their charm and attraction for the opposite sex. They work hard to achieve their goals, acquire possessions, and are likely to be perfectionists. They are basically thrifty with money. Rat people are easily angered and love to gossip. Their ambitions are big, and they are usually very successful. They are most compatible with people born in the years of the Dragon, Monkey, and Ox. You are imaginative. You are generous. You can be quick tempered. You will be happy as a writer, critic or publicist.

Gong Xi Fa Cai

Image
Hujan yang bertubi-tubi mengguyur bumi Jakarta seperti menjadi ritual perayaan Imlek. Tahun lalu juga terjadi hal yang sama. Katanya, Imlek tanpa hujan berarti tahun tanpa rejeki. Tetapi, saya baru kali ini sadar tentang hubungan Imlek dan hujan. Di masa lampau, Imlek merupakan tanda pergantian musim dari musim dingin ke musim semi. Imlek juga merupakan tanda dimulainya musim tanam di negeri Cina. Karena itu, turunnya hujan dipergantian musim ini dianggap sebagai rejeki oleh para petani. Masihkah hujan dianggap rejeki di masa kini, terutama di kota-kota besar tanpa petani? Yang jelas, hujan berarti banjir karena hutan beton tak sanggup menyerap limpahan air. Tahun ini menurut penanggalan Cina adalah tahun tikus. Jenis tikusnya masih menjadi perdebatan, tikus tanah atau tikus api. Bagi saya, tikus adalah tikus. Tidak penting apakah ia "rat" atau "mouse". Saya sendiri memilih "mouse" :) Gong Xi Fa Cai!

Soekarno berdasi merah

Image
Lukisan Soekarno berukuran kurang lebih 80x120cm ini seolah mempunyai daya magis yang membuat Ryas, anak pembantu berusia 10 tahun di rumah Bapak, selalu menundukkan kepalanya setiap melewati lukisan ini. Memang, dalam lukisan ini Soekarno tampak berbeda dari sosoknya yang tampan yang biasa kita lihat. Basoeki Abdullah melukiskan Soekarno sebagai seorang yang heroik, tangan terkepal ke atas dan dasi merah menjadi suatu pernyataan tegas mengenai kemerdekaan Indonesia yang tidak bisa ditawar. Menurut Bapak, ini lah satu-satunya lukisan Soekarno yang memperlihatkan semangat dan heroismenya. Lukisan ini dibuat pada saat Soekarno berpidato dalam rapat raksasa di Lapangan Ikada tanggal 19 September 1945. http://www.sinarharapan.co.id/berita/0509/19/sh05.html Basoeki Abdullah menggunakan tripleks sebagai medium karena tidak ada kanvas. Di antara lebih dari 40 lukisan koleksi Bapak, lukisan Soekarno ini adalah yang pal ing disukainya dan tidak akan pernah diberikan atau dijual kepada orang lai