Penguasa moral? Pengawal moral?
Hiruk pikuk soal rancangan undang-undang anti pornografi dan pornoaksi (kata yang tidak jelas asalnya !) masih terus berlangsung. Aku sendiri termasuk yang tidak mendukung RUU tersebut. Tapi hal ini tidak berarti bahwa aku otomatis setuju dengan pornografi... tidak sesederhana itu !! Meringis aku membaca pernyataan FBR+FPI cs yang secara sederhana mengatakan bahwa mereka yang menentang RUU tersebut adalah pendukung pornografi. Setelah itu, hidungku makin naik ketika aku membaca berita FBR meneror rumah Inul karena ia ikut dalam aksi menolak RUU tersebut. Gerombolan berbaju hitam ini, yang merasa sebagai penguasa Jakarta hanya karena memakai embel-embel "Betawi", lalu juga mengusir Inul dari Jakarta. Mari kita kembali ke masalah pornografi. Sebagai perempuan, aku merasa kaumku lah yang bisa dikatakan sebagai "korban". Kami diperkosa, dipermalukan, dihina... dan masih banyak perlakuan yang merendahkan kami. Toh, dalam RUU tersebut, kami pula yang menjadi subyek u...